MANOKWARI- Hujan deras selama tiga hari berturut-turut yang melanda Manokwari akhirnya merendam kawasan timur berita indonesia terbaru itu.
Banjir paling parah terjadi di Kampung Jawa, Wosi Pantai serta Wosi Dalam. Puluhan rumah di Kampung Jawa terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of tech is no exception. Keep reading to get more fresh news about tech.
Warga tak kuasa mencegah meluapnya air dari parit, sehingga hanya berupaya menyelamatkan barang elektronik. Banjir ini juga membuat warga bekerja keras dan tak bisa tidur. "Bagaimana bisa tidur, air sudah sampai di lutut," ujar Audi warga Kampung Jawa.
Hujan deras Sabtu malam tidak hanya menyebabkan banjir tapi juga mengganggu jaringan listrik. Jaringan listrik di Jalan Yos Sudarso terbakar, sehingga PLN melakukan pemadaman listrik. Hampir seluruh kota Manokwari gelap-gulita sekitar 3 jam lamanya. Di beberapa ruas jalan, seperti Jalan Pasir Wosi, di Jalan Trikora perempatan Wosi, depan Swiss-belhotel serta ruas Jalan Siliwangi mulai dari Kantor Pos hingga kantor PT Pelni terjadi genangan air hingga membuat kendaraan berjalan seperti di laut.
Kompleks Kampung Jawa yang terletak tak jauh dari pantai ini sudah sering dilanda banjir. Talud parit yang jebol tak mampu meanahan air kiriman dari daerah ketinggian, sehingga meluap dan masuk ke rumah warga. Pagi harinya warga di kompleks ini sibuk membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah. Sebagian pula berusaha membuat tanggul untuk mencegah air masuk ke dalam rumah. "Mau kasih tinggi. Sudah sering banjir jadi," ujar Maman.
Audi warga Kampung Jawa menyatakan, ia dan keluarganya tak bisa tidur karena air sudah masuk ke dalam rumah sejak tengah malam hingga dini hari. Sedangkan di informasi beasiswa luar negeri tinggi air mencapai 30 cm. "Pagi-pagi torang informasi lowongan kerja terbaru keras karena lumpur menggenangi lantai. Banjir bikin tidak bisa tidur," imbuhnya.
Hal serupa juga dialami Haris. Bisa dikatakan rumahnya yang paling parah dimasuki air. Ia hanya berusaha untuk menyelamatkan alat elektronik dan disimpan di tempat ketinggian.(lm/jus)
Banjir paling parah terjadi di Kampung Jawa, Wosi Pantai serta Wosi Dalam. Puluhan rumah di Kampung Jawa terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of tech is no exception. Keep reading to get more fresh news about tech.
Warga tak kuasa mencegah meluapnya air dari parit, sehingga hanya berupaya menyelamatkan barang elektronik. Banjir ini juga membuat warga bekerja keras dan tak bisa tidur. "Bagaimana bisa tidur, air sudah sampai di lutut," ujar Audi warga Kampung Jawa.
Hujan deras Sabtu malam tidak hanya menyebabkan banjir tapi juga mengganggu jaringan listrik. Jaringan listrik di Jalan Yos Sudarso terbakar, sehingga PLN melakukan pemadaman listrik. Hampir seluruh kota Manokwari gelap-gulita sekitar 3 jam lamanya. Di beberapa ruas jalan, seperti Jalan Pasir Wosi, di Jalan Trikora perempatan Wosi, depan Swiss-belhotel serta ruas Jalan Siliwangi mulai dari Kantor Pos hingga kantor PT Pelni terjadi genangan air hingga membuat kendaraan berjalan seperti di laut.
Kompleks Kampung Jawa yang terletak tak jauh dari pantai ini sudah sering dilanda banjir. Talud parit yang jebol tak mampu meanahan air kiriman dari daerah ketinggian, sehingga meluap dan masuk ke rumah warga. Pagi harinya warga di kompleks ini sibuk membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah. Sebagian pula berusaha membuat tanggul untuk mencegah air masuk ke dalam rumah. "Mau kasih tinggi. Sudah sering banjir jadi," ujar Maman.
Audi warga Kampung Jawa menyatakan, ia dan keluarganya tak bisa tidur karena air sudah masuk ke dalam rumah sejak tengah malam hingga dini hari. Sedangkan di informasi beasiswa luar negeri tinggi air mencapai 30 cm. "Pagi-pagi torang informasi lowongan kerja terbaru keras karena lumpur menggenangi lantai. Banjir bikin tidak bisa tidur," imbuhnya.
Hal serupa juga dialami Haris. Bisa dikatakan rumahnya yang paling parah dimasuki air. Ia hanya berusaha untuk menyelamatkan alat elektronik dan disimpan di tempat ketinggian.(lm/jus)
JAKARTA - Proyek perluasan gedung pusat Grosir Metro Tanah Abang menelan korban. Bangunan yang belum seutuhnya dibangun itu runtuh dan memakan 14 korban. Dua di antaranya meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB itu sempat membuat pengunjung kaget. Korban yang rata-rata adalah kuli bangunan, dibawa ke rumah sakit oleh tim penolong dari dari PMI dan petugas pemadam kebakaran. Hingga pukul 14.00 WIB, Polda Metro Jaya Resor Metro Jakarta Pusat mengeluarkan data bahwa dari 14 korban, ada 2 yang dinyatakan meninggal yaitu Abdul Hafid (RS Tarakan) dan Iwan (RSCM). Sedangkan 12 korban lainnya luka berat. Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to tech than you may have first thought.
BANJARBARU- Tertangkapnya Lihan (34) pengusaha intan dalam kasus kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana masyarakat senilai Rp817 miliar diyakini akan berdampak terhadap 'gizi' para kandidat pemilihan kepala daerah (Pilkada), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Pasalnya, hampir semua kandidat yang saat ini ramai mengkampanyekan diri maju sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota serta Bupati dan Wakil Bupati sedikit banyak terkait berinvestasi kepada Lihan. Sumber JPNN yang juga pengusaha yang dekat dengan Lihan menuturkan bahwa keterlibatan sejumlah kandidat itu sudah banyak yang tahu. Bahkan, imbuh dia, mereka juga menikmati bagi hasil invetasi senilai 8-10 persen yang dibagikan setiap bulannya. "Kan mereka mendapatkan suplemen sekitar 8 hingga 10 persen setiap bulan. Nah, selama masa sosialisasi sebagian mereka gunakan untuk berkampanye. Dengan macetnya bagi hasil dan Lihat ditangkap oleh Polda Kalsel, tentu mereka akan terganggu," kata sumber tersebut. You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.