Friday, November 27, 2009

Teror Kesurupan Bergilir, Resahkan Warga

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.
LEKOK - Keresahan warga Desa Jatirejo dan Desa Tambak di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan soal peristiwa "kesurupan bergiliran", belum reda. Sebab, sampai Rabu (25/11) malam, disebutkan masih saja ada warga yang mengalami kesurupan. "Lha tadi (Rabu 25/11) malam saja, kesurupan masih terjadi. Entah sampai kapan kejadian ini berakhir. Padahal pengajian sudah sering kami gelar," kata Masruhi, salah satu warga Desa Jatirejo kepada Radar Bromo kemarin.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, sepuluh hari terakhir warga Desa Jatirejo resah. Hampir setiap malam ada perempuan di desa itu yang mengalami kesurupan. Terjadinya setiap dalam rentang habis maghrib sampai subuh.

Dalam keresahan ini warga sekitar memilih tidur di depan rumah dengan para tetangga. Kalau tidak, warga memilih begadang. Nah, kejadian ini ternyata tidak hanya melanda desa Jatirejo. Tapi juga terjadi di tetangga desanya, yakni Desa Tambak.

Isu yang berkembang di tengah warga, peristiwa ini dihubung-hubungkan dengan meninggalnya seorang warga setempat, Az, sepuluh hari lalu. Karena sejak meninggalnya Az itulah "teror" kesurupan bergilir terjadi. Az disebut-sebut pernah memiliki ilmu pesugihan.

You can see that there's practical value in learning more about tech. Can you think of ways to apply what's been covered so far?

"Pasalnya setiap kali ada warga yang kesurupan, nama orang itu (Az) yang disebut-sebut. Setiap beda orang yang kesurupan, nyebutnya pasti sama bahwa tubuhnya sedang dimasuki orang itu (Az)," kata salah satu warga Jatirejo yang kemarin ditemui koran ini.

Masruhi, warga sekaligus tokoh masyarakat Jatirejo membenarkan hal itu. "Lha soalnya setiap kali ada kejadian, kok nama-nama itu yang disebutkan korban kesurupan. Entah benar atau tidaknya," papar lelaki yang kemarin berpeci putih itu.

Keresahan warga ini mendapat perhatian Muspika Lekok. Mereka turun tangan memberikan imbauan agar tidak mempercayai isu yang berkembang. Camat Lekok Yuda Triwidia Sasongko bahkan mengatakan adanya kesurupan di Jatirejo dan Tambak adalah berita bohong. "Terutama tentang isu yang berhembus (soal warga meninggal yang jadi penyebab kesurupan)," terang Yuda kemarin.

Menurutnya, masyarakat terlalu percaya dengan berita negatif dan terlalu gampang menyimpulkan masalah. Tentang warga yang sering tidur bareng, Yuda menyebutnya sudah biasa terjadi.

"Tapi kami sudah ambil tindakan. Sosialisasi kepada warga sudah kami lakukan. Bahkan tiap malam kami turun ke rumah warga untuk memberikan penjelasan, kalau kesurupan itu hanya karena pikiran warga," kata Yuda. Pikiran kalut, jadi mudah terhasut dan terbawa. Setiap kali turun muspika juga ikut menenangkan warga supaya kembali kepada kehidupan seperti biasa. "Kami juga menghimbau agar tidak mempercayai isu tidak benar tersebut. Sebab cerita tentang Az tidak dapat dibuktikan. Jadi itu hanya pikiran warga yang kalut saja," tutur Camat Lekok. (fun/aj/jpnn)

Don't limit yourself by refusing to learn the details about tech. The more you know, the easier it will be to focus on what's important.

No comments:

Post a Comment