
Salah satunya adalah pojok tato Dayak. Di sini, para pengunjung yang ingin kulit tubuhnya dirajah dengan berbagai macam motif khas, seperti akar-akaran, manusia, atau anjing yang melambangkan kesetiaan dan penjaga, bisa langsung menyiapkan bagian tubuhnya. Kontan, tak sedikit yang lantas menyatakan ingin ditato, baik permanen maupun temporer. Di luar itu, masih banyak lagi demonstration maupun kegiatan, serta pojok menarik yang ikut hadir di ajang tersebut. Antara lain mulai dari lomba menyumpit dan memainkan gasing yang sengaja digelar, berikut foto bersama para replica dari gadis Dayak, serta tak ketinggalan diskusi budaya dan fotografi. Tetua adat Dayak, Aloysius Aloy, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa acara sehari ini bertujuan mengajak warga yang berdomisili di Jakarta, untuk lebih jauh mengenal budaya Dayak. "Ini adalah sebuah acara untuk memperkenalkan dan memperkuat pemahaman terhadap budaya Dayak, agar siapapun, terutama kalangan muda, bisa memiliki ikatan dengan akar budaya Dayak," ungkapnya. (ran/JPNN)
No comments:
Post a Comment