Wednesday, November 11, 2009

Atasi Masalah Listrik, PLN-Pemprov Kaltim Bentuk Tim

Are you looking for some inside information on tech? Here's an up-to-date report from tech experts who should know.
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pemprov Kaltim sepakat membentuk tim khusus melalui surat keputusan bersama, untuk mengatasi persoalan listrik di Kalimantan Timur. Keputusan itu diambil Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, ketika menerima kunjungan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Kantor Pusat PLN di Jakarta, Rabu (11/11) siang tadi. Fahmi menyebutkan, persoalan krisis listrik di tanah air, termasuk di Kaltim, umumnya disebabkan persoalan regulasi dan pendanaan. Karena itu, untuk mengatasi krisis listrik kadang perlu waktu bertahun-tahun. Dibuatnya surat keputusan bersama itu, untuk mempercepat proses penanganan dan koordinasi intensif antar-instansi. "Ini sekaligus sebagai upaya melakukan penataan birokrasi dan regulasi, sehingga semua hambatan dan kendala bisa dibicarakan intensif," sambungnya.

PLN mengaku juga ingin segera mengatasi persoalan krisis listrik di beberapa daerah. "Tapi kadang banyak hal menghambat, dari segi prosedur, hingga perlunya keterlibatan instansi terkait," sebutnya.

Fahmi mencontohkan instansi dimaksud misalnya Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dan Departemen Keuangan. "Kalau kami, maunya cepat," tegas Fahmi. Dikatakannya pula, saat ini Kaltim dan Riau masuk dalam agenda percepatan penambahan pembangkit sesuai keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sementara itu, Gubernur Awang Faroek menyebut bahwa Kaltim hingga kini memerlukan daftar tunggu warga yang belum menikmati listrik sebesar 76 megawatt (MW). Angka ini terus bertambah, bahkan diprediksi kebutuhan listrik Kaltim pada 2014 mencapai 1.000 MW.

If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole tech story from informed sources.

Awang menegaskan, wajar kiranya jika Kaltim menuntut pasokan listrik memadai. Apalagi karena provinsi ini sendiri merupakan penghasil gas dan batubara. "Karena itu, kami sempat kaget kalau Kaltim tak masuk dalam agenda penambahan pembangkit," sebutnya.

Disampaikan Awang, di Kaltim sendiri cukup banyak perusahaan yang mengajukan menjadi Independent Power Producer (IPP). Namun tidak ada yang berjalan dengan baik. "Satu-satunya perusahaan IPP yang jalan di Kaltim hanya PT Cahaya Fajar Kaltim," sebut Awang.

Sementara itu, Direktur Utama PT Cahaya Fajar Kaltim, Zainal Muttaqin, menyampaikan bahwa perusahaan pembangkit listrik milik Jawa Pos Group itu dalam enam bulan terakhir sudah berhasil memenuhi aim pasokan listrik sesuai perjanjian jual-beli daya dengan PLN. "Kami masuk ke Sistem Mahakam sejak Desember 2008," sebut Zainal.

Namun, Zainal mengaku bahwa perusahaan tersebut masih mengalami kerugian, serta berharap ada kenaikan harga beli dari PLN. "Walau rugi, kami harus jalan terus. Kalau tidak jalan, kami juga akan semakin sakit karena kena penalti. Kami sekarang maju tak gentar," sebutnya.

Untuk selanjutnya, Zainal berharap bisa mendapatkan izin menambah pembangkit lagi sebesar 100 MW. "Jika diizinkan, akan mulai dibangun Januari," sebutnya. Zainal mengaku yakin, pada saatnya nanti PLN akan menaikkan harga beli, agar perusahaan ini tak terus merugi. (eff/JPNN)

Now that wasn't hard at all, was it? And you've earned a wealth of knowledge, just from taking some time to study an expert's word on tech.

No comments:

Post a Comment