Sunday, May 23, 2010

Rumah Terbakar, Bayi 8 Bulan Terpanggang

This article explains a few things about indonesia, and if you're interested, then this is worth reading, because you can never tell what you don't know.
NUSANTARA - SUMSEL
SEDUDUK PUTIH- Tragis benar nasib yang dialami Asmadi (35), warga Jalan Seduduk Putih, Kompleks PMD, RT 22/5, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang. Sudah rumah habis terbakar, anaknya keduanya, Risma Putri Aisyah (8 bulan) nyaris tewas tepanggang di dalam kamar. Beruntung kakaknya Risma bernama Ayu (12), berhasil menyelamatkan dari kepungan api.
 
Namun, akibat kejadian itu, Risma menderita luka bakar sekitar 48 persen. Separuh badannya terpanggang mulai dari kepala, wajah, tangan kanan, badan sampai kaki kanan.
Kebakaran yang terjadi Sabtu (22/5), sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga api berasal dari bekas sisa puntung kayu di dapur. Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Selain Risma yang terpanggang, rumah berserta isinya ludes terbakar. Informasi yang dihimpun Palembang Pos (JPNN grup), siang itu kedua orangtua Risma sedang tidak berada di rumah. Sedangkan Ayu (12), kakak pertama korban sengaja disuruh orangtuanya untuk menjaga adiknya di rumah. Sewaktu Ayu tengah asik bermain di teras rumah tetangganya, tiba-tiba Nikmah (45), tetangga yang melihat merasa heran karena ada asap banyak sekali keluar dari rumah korban. Dia hanya menyangka pemilik rumah sedang memasak di belakang.

Ayu yang takut terjadi sesuatu langsung berlari mengecek rumahnya. Betapa terkejutnya Ayu ketika melihat api sudah mulai berkobar hebat menjilati rumahnya. Sadar adiknya masih di dalam kamar, ia pun berlari menyelamatkanya. Sembari keluar ia lantas berteriak minta tolong dengan tetangga. Awalnya tetangga sempat mengira main-main saja. Setelah menggetahui kejadian yang sesungguhnya, warga langsung berhamburan keluar untuk membantu memadamkan api.

How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.

Barang kali karena panik, mereka sampai lupa menghubungi dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK). Mereka terus sibuk berupaya memadakan api dengan air seadanya. Barulah sekitar pukul 13.00 WIB api pun bisa dipadamkan. Tak beberapa lama orang tua mereka mendengar kabar tersebut lantas pulang. Mengetahui anaknya mengalami luka bakar dengan segera melarikanya ke klinik terdekat. Namun lukanya kritis maka dirujuk ke Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit dr Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.

œDak tau api dari mano, apo dari kayu bakar apo jugo dari obat nyamuk. Pokoknyo aku sibuk nyelametke adik aku yang ado di dalem. Bapak samo ibu lagi pegi begawe galo, ungkap Ayu, siswi SD Negeri 22 Palembang yang berharap ada bantuan dari dermawan.

Nikmah (45), tetangga sekaligus saksi yang pertama kali melihat mengaku, awalnya menyangka bapak korban sedang memasak. œIyo, memang aku yang pertamo jingok ado benyak asep keluar dari rumah Ayu. Kupikir bapak dio apo lagi masak di dapur. Dak taunyo ayuk belari bawa adeknyo dan apinyo besak nian, ujarnya. (don/adi/fuz/jpnn)

Don't limit yourself by refusing to learn the details about indonesia. The more you know, the easier it will be to focus on what's important.

No comments:

Post a Comment