Sunday, May 9, 2010

Kantin Kejujuran Hanya Tahan 2 Hari

The only way to keep up with the latest about indonesia is to constantly stay on the lookout for new information. If you read everything you find about indonesia, it won't take long for you to become an influential authority.
NUSANTARA - BENGKULU
BENGKULU -- Kantin kejujuran hanya cocok diberlakukan di sekolah-sekolah yang siswa-siswinya berasal dari kalangan ekonomi mapan. Jika diterapkan di sekolah yang siswa-siswinya diberi uang saku cekak, maka kantin kejujuran itu bakal bangkrut. Demikian disimpulkan Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Effendy Salim S Sos, menanggapi banyaknya kantin kejujuran yang tutup. Dikatakan, program kantin kejujuran harus dikoreksi ulang. Program Pemda Kota Bengkulu yang bertujuan untuk menanggulangi korupsi ini dinilainya gagal. menurutnya, Kota Bengkulu dinilai belum siap menerapkan konsep ini. "Pelajar di Kota Bengkulu belum siap. Kesadaran akan kejujuran itu masih perlu kita tingkatkan dulu. Bisa dengan penambahan nilai-nilai agama. Nah, jika pemahaman agama sudah bagus baru sistem itu bisa diterapkan," kata Effendy.

Penyebab lain, menurut Effendy, tingkat ekonomi masyarakat juga berpengaruh. Kantin kejujuran yang dinilai sukses justru terjadi pada sekolah-sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari golongan ekonomi menengah atas. "Seperti di kota-kota lain. Sekolah-sekolah yang sukses membuat kantin kejujuran, justru sekolah yang tingkat ekonominya mapan. Nah, pelajar kita kan tidak seperti itu. Uang sakunya pas-pasan," analisa Effendy.

Ia mengatakan, peran sekolah sangat diperlukan terutama dalam hal pengawasan. Ia menggagas diletakkan sebuah kamera monitor seperti CCTV pada kantin kejujuran. ?Sistem kita yang harus diubah, apakah itu diletakkanya sebuah kamera monitor, atau sistem inteligen yang harus digunakan. Silakan sekolah-sekolah menerapkannya? jelasnya.

Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.

Menurutnya, selain kamera monitor pihak sekolah juga bisa menerapkan sistem lain untuk mengawasi siswa-siswi yang berbelanja di kantin kejujuran, seperti ditempatnya satu atau dua orang petugas di lokasi kantin kejujuran tersebut. "Bisa saja nanti sekolah menempatkan satu atau dua orang petugas, walaupun mereka tidak mengawasi secara langsung tapi setidaknya siswa yang berbelanja merasa terpantau" ucapnya menjelaskan. Dikatakan, kantin kejujuran merupakan proyeksi jujur tidaknya para murid di berbagai sekolah di Kota Bengkulu. Dan gagalnya kantin kejujuran, menjadi tolok ukur terhadap kondisi para tunas bangsa, khususnya di Kota Bengkulu.

Seperti diungkapkan pedagang di kantin SMAN 2 Kota Bengkulu, Masrun. Konsep kantin kejujuran di SMAN 2 tak lagi dijalankan. Dia mengaku hanya menerapkan konsep kantin kejujuran tersebut selama seminggu. "Saat launching pertama kali, konsepnya betul-betul dijalankan. Tapi itu hanya seminggu, mungkin tidak sampai. Karena banyak anak-anak yang tidak bayar. Ya dari pada rugi akhirnya konsep itu (kantin kejujuran red) tidak lagi dipakai," akunya.

Dia cerita, sejumlah rekan pedagang di kantin kejujuran juga mengalami hal serupa. Salah satu contoh, dialami rekannya pedagang bakso. Sebanyak 30 mangkuk bakso tidak dibayar. "Akhirnya kami minta ganti pada pihak sekolah. Untung pihak sekolah mau membantu. Kalau tidak jelas kami rugi," ujarnya.

Seperti diketahui konsep kantin kejujuran yakni kantin dengan sistem pembelian yang memberikan kesempatan bagi pembeli untuk membayar tanpa melalui dan pengawasan kasir atau dilayani pedagang. Untuk membayar jajanan yang dibeli, pembeli cukup membayarnya pada sebuah kotak. Jika ada kembalian diambil sendiri. "Sulit memberlakukan kantin kejujuran. Diawasi saja banyak siswa yang tidak bayar," tambah Masrun.

Hal serupa juga dialami kantin kejujuran di SMPN 2 Kota Bengkulu. Bahkan konsep kantin kejujuran di sekolah ini hanya berlaku selama 2 hari. Yakni saat pertama kali launching dan hari kedua sesudah launching. "Susah menerapkan kejujuran pada siswa. Hari pertama dan kedua diawasi. Setelah itu tidak lagi. Nah saat tidak diawasi banyak siswa yang tidak bayar," keluh pedagang kantin SMPN 2 Sumarno. (rei/sam/jpnn)

Now you can understand why there's a growing interest in indonesia. When people start looking for more information about indonesia, you'll be in a position to meet their needs.

No comments:

Post a Comment