PADANG- Ketua DPD RI, Irman Gusman dan Menkominfo, Tifatul Sembiring akan menerima anugerah gelar adat dari masyarakat Minangkabau. Gelar yang dianugerahkan tersebut adalah gelar Datuk dalam salah satu prosesi adat berupa Batagak Pangulu atau mengangkat Penghulu. Penganugerahan gelar Datuk sendiri akan melibatkan 47 orang yang akan memimpin kaumnya di masing-masing wilayah, baik yang masih berada di kampung tersebut maupun mereka yang merantau jauh seperti Ketua DPD RI, Irman Gusman dan Menkominfo, Tifatul Sembiring tersebut.
"Mereka ini berasal dari berbagai golongan masyarakat, ada yang politisi, akademisi, pedagang, PNS, dan sebagainya. Jadi, perlu kita tekankan di sini, bahwa, pengangkatan penghulu ini tidak ada kaitannya dengan unsur politik. Ini murni tradisi yang sudah ada sejak dulu," ungkap H Busra, salah seorang yang akan dilewakan.
Lelaki yang akan diberi gelar Datuak Bungsu ini, menerangkan kalau semasa Sumatera Barat masih bernagari, sekitar tahun 1970-an, di sini pernah dilewakan 56 orang penghulu. Kemudian setelah nagari dipecah menjadi desa-desa, maka tradisi ini ikut terpecah pula, bahkan bisa bilang hampir tidak ada lagi.
The information about indonesia presented here will do one of two things: either it will reinforce what you know about indonesia or it will teach you something new. Both are good outcomes.
"Dari 56 penghulu itu tinggal 6 orang saja lagi, semasa Nagari sudah berdesa. Selebihnya, gelar penghulu itu dilipat atau disimpan saja," terang Busra.
Setelah kembali ke nagari seperti sekarang, masyarakat Nagari Guguak Tabek Sarojo, membangkitkan kembali tradisi ini. Munculnya 47 gelar yang akan dilewakan ini tidak lepas dari imbauan KAN bagi setiap kaum untuk mengangkat penghulunya, guna membangkitkan kembali semangat bernagari. "Bagi kaum yang tidak mengangkat penghulu, maka harus malakok ke kaum lain yang mengangkat penghulunya," lanjut dosen Fakultas Hukum Unand ini.
Kata-kata "malakok" inilah yang membangkitkan semangat masyarakat untuk mengangkat penghulu kaumnya. "Bagi orang Minangkabau, malakok merupakan kata-kata yang mengacu pada harga diri kaum," tutur Busra.
Suku yang ada di Nagari Guguak Tabek Sarojo adalah, Sikumbang, Caniago, Pili, Guci, Pisang, Salayan, Koto, Payobada, Tanjung, Jambak dan Melayu, serta beberapa pecahan dari suku-suku tersebut.
Kemudian, unsur pimpinan yang akan dilewakan dari masing-masing kaum dalam persukuan itu, antara lain, Datuak, Angku, Panungkek, Urang Mudo, Malin, Manti, Bandaro, Dubalang, dan Bundo Kanduang.
(mg19/fuz/jpnn)
No comments:
Post a Comment