Sunday, June 27, 2010

Densus Diminta Lepas Tangkapan Bawah Umur

If you're seriously interested in knowing about indonesia, you need to think beyond the basics. This informative article takes a closer look at things you need to know about indonesia.
NUSANTARA - JATENG
SOLO-Penggerebekan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terduga teroris di dua lokasi di Klaten (23/6), menuai kecaman. Pasalnya, dua dari beberapa orang yang diciduk korps berlambang burung hantu ini masih di bawah umur. Dua orang yang diduga ikut diamankan Densus yakni kakak beradik Ainul Quratul Aini, 17, dan Faisal Rafiudin, 13. Keduanya adalah anak dari Maidi, 41, warga RT 5 RW XIII Cemani, Sukoharjo. Maidi dan kedua anaknya ikut diamankan Densus saat menggerebek rumah Mulyono di Kampung, Giri Mulyo, Kelurahan Gergunung, Klaten Utara.

Koordinator The Islamic Study an Action Center (ISAC) Muhammad Kurniawan mendesak agar Densus 88 segera membebaskan dua kakak beradik tersebut. Desakan tersebut, dilakukan mengingat kedua ini masih di bawah umur dan diyakini tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris. "Secara hukum keduanya masih berstatus di bawah umur. Kami harap keduanya segera dilepaskan mengingat kondisi yang bersangkutan dalam keadaan sakit," ujar Kurniawan.

Kurniawan mengaku tetap akan menghormati proses hukum yang sedang dilakukan oleh kepolisian. Hanya saja, dia berharap agar upaya penanganan terhadap para terduga pelaku teror tidak dilakukan secara amburadul seperti yang terjadi saat ini. "Kami harap polisi tetap melaksanakan semua prosedur hukum dan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah. Apalagi kepada dua remaja uang masih berstatus sebagai pelajar itu," kata Kurniawan.

Dari hasil koordinasi dengan pihak kepolisian di Jakarta, Kurniawan mengatakan bahwa saat ini Ainul Quratal Aini dan Faisal Rafiudin belum tiba di Jakarta. Keduanya diduga saat ini masih disembunyikan oleh anggota Densus 88.

If your indonesia facts are out-of-date, how will that affect your actions and decisions? Make certain you don't let important indonesia information slip by you.

Sementara itu, Azamudin Haqoni, 23 anak ketiga Maidi, didampingi pengurus ISAC saat memberikan keterangan di Masjid Baitussalam, Kelurahan Tipes, Kecamatan Grogol, Sukoharjo kemarin (27/6) dia berharap agar kedua adiknya segera dilepaskan.

Dia yakin kedua adiknya tak bersalah. Tak hanya itu, Azamudin, siap menjadi jaminan bagi pengganti kedua adiknya. Azamudin mengkhawatirkan kondisi kesehatan adiknya. Sebab beberapa saat sebelum dijemput oleh ayahnya Maidi, Fasial Rafifudin sempat mengaku sakit.

Azamudin menjelaskan bahwa peristiwa hilangnya ayahnya beserta dua adiknya itu bermula saat Maidi berangkat menjemput kedua adiknya yang sedang belajar di salah satu pondok pesantren di Purwokerto, Senin (22/6) lalu. Sesampai di Purwokerto, bersama kedua anaknya Maidi langsung pulang ke Solo dengan mengendarai sepeda motor.

Lantaran capai usai melakukan perjalanan jauh, Maidi mengajak Ainul Quratal Aini dan Faisal Rafiudin mampir sebentar ke rumah Shogir kakaknya di daerah Gergunung, Klaten. Namun apes, tak lama setelah ketiganya sampai di rumah Shogir, Densus tiba di lokasi dan langsung menangkap mereka. "Berdasar informasi yang kami dapat dari warga sekitar, mereka semua ikut dibawa polisi. Namun sampai sekarang tidak ada kepastian," kata Azamudin.

Hingga saat ini dia belum mendapatkan kejelasan resmi dari polisi mengenai keberadaan ayah dan kedua adiknya. Azamudin khawatir jika penanganan polisi akan berdampak buruk bagi psikologis dan perkembangan mental kedua adiknya. "Saya yakin adik saya tidak tahu apa-apa soal jaringan teroris," imbuhnya. (in/aj/jpnn)

Sometimes it's tough to sort out all the details related to this subject, but I'm positive you'll have no trouble making sense of the information presented above.

No comments:

Post a Comment