Sunday, June 20, 2010

ACEH: 5 Nelayan Ditahan Junta Militer

If you're seriously interested in knowing about indonesia, you need to think beyond the basics. This informative article takes a closer look at things you need to know about indonesia.
NUSANTARA - ACEH
BANDA ACEH -- Kementrian Luar Negeri RI diminta cepat mengambil langkah diplomasi untuk membebaskan lima nelayan tradisional Aceh yang hingga kini masih ditahan Pemerintah Myanmar. Menurut anggota Badan Dukungan International untuk Pekerja Perikatanan (ICSF) asal Aceh, M. Adli Abdullah, Kemenlu RI sudah menyatakan komitmennya untuk segara bertindak. Langkah yang akan dilakukan yakni segera mengirim pegawai Kedubes RI di Myanmar ke tempat para nelayan ditahan. Adli Abdullah menjelaskan, dirinya telah bertemu dengan Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu), Teuku Faizasyah pada Jumat (18/6) lalu. Dari pertemuan tersebut, lanjutnya, pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin agar kelima nelayan tradisional itu dikembalikan ke tanah air. "Beliau (Teuku Faizasyah, red) menyatakan akan segera mengirim orang kedutaan ketempat para nelayan ditahan.

If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole indonesia story from informed sources.

Dalam pertemuan itu, lanjut adli, Faizasyah menyatakan, dalam waktu dekat akan mengirim beberapa staf Kedutaan Besar di Yagon menuju ke Myeik Selatan, Myanmar, untuk bertemu dengan pejabat setempat. Pemerintah RI akan meminta keringanan tahanan dan secepatnya dapat dibebaskan dari penjara. "Kita berharap pemerintah Myanmar luluh dan mau membebaskan atau mengurangi masa hukuman para nelayan kita, sehingga mereka dapat kembali berkumpul dengan keluarga mereka," harap Adli.

Mantan Sekjen Panglima Laot Aceh ini menjelaskan, kelima nelayan tradisonal Aceh dinyatakan bersalah oleh Pemerintah Junta Militer Myanmar karena memasuki batas perairan  illegal pada April 2010 silam. Kelima nelayan tersebut adalah Faisal (25), Mahlil (28) Irwanto (38), Banta Lidan (45), dan Syamsuddin (45). antara lain Faisal (25), Mahlil (28) Irwanto (38), Banta Lidan (45), dan Syamsuddin (45). 

Diceritakan Adli, para nelayan berangkat dari dermaga Lampolo Banda Aceh pada 3 April 2010 lalu. Namun secara tiba - tiba mesin perahu yang mereka tumpangi rusak yang akhirnya menyebabkan mereka terombang - ambing di tengah lautan lepas dan terdampar di perairan Myeik Selatan, Myammar. Ketika itu, lanjutnya, mereka ingin mencari hiu. Informasi yang diterima ICSF, kelima nelayan tradisional Aceh itu dalam proses sidang. Informasi lain menyebutkan, para nelayan itu sudah ada divonis karena melanggar batas teritorial laut. (slm/sam/jpnn)

Now you can understand why there's a growing interest in indonesia. When people start looking for more information about indonesia, you'll be in a position to meet their needs.

No comments:

Post a Comment