Saturday, April 10, 2010

Buaya Kaltim Kembali Makan Orang

If you're seriously interested in knowing about indonesia, you need to think beyond the basics. This informative article takes a closer look at things you need to know about indonesia.
NUSANTARA - KALIMANTAN
TARAKAN- Lagi warga menjadi sasaran korban keganasan buaya di Kaltim. Adalah Wijianto (28) dan Pujianto. Wijianto, pria asal Banyumas Jawa Tengah yang baru sebulan di Tarakan itu disambar buaya Mangkudulis pada Senin (5/4) sekitar pukul 11.30 wita, di sungai Seinunuk, Bulungan. Akibat terkaman buaya Mangkudulis tersebut, Wijianto tewas. Jenazahnya baru ditemukan Rabu (7/4) pagi. Sementara seorang teman almarhum bernama Pujianto (37) berhasil menyelamatkan diri dari terkaman buaya walaupun mengalami luka pada lengan kanan dan pelipis. Maskur, warga RT 11 Gunung Lingkas pemilik tambak dimana kedua korban bekerja menceritakan, kedua korban sebenarnya baru sebulan berada di Tarakan. œMereka merantau ke Tarakan untuk mencari kerja. Keduanya mau bekerja di tambak di Mangkudulis, kata Maskur. œTambak saya ini bersebelahan dengan tambak Kanna. Yang hanya dibatasi sungai kecil (sungai Seinunuk) dengan lebar sekitar 8 meter, sambungnya.

Diceritakannya, pada Senin (5/4) Kanna memanen hasil tambaknya. Kemudian Wijianto dan Pujianto pun berniat membantu Kanna untuk panen. Agar bisa sampai di tambaknya Kanna, kedua korban harus menyebrangi sungai Seinunuk selebar 8 meter tersebut. Yang berada di depan adalah Pujianto sementara Wijianto berada di belakangannya.

Namun apes bagi keduanya ketika berada di tengah sungai, seekor buaya besar langsung menerkam Pujianto persis di lengan kanannya. Namun terkaman maut tersebut lepas, disaat buaya memutarkan ekornya. Pujianto cepat-cepat berenang ke tanggul dan berhasil lolos ke pinggir sungai dan mendapat bantuan Kanna.

Truthfully, the only difference between you and indonesia experts is time. If you'll invest a little more time in reading, you'll be that much nearer to expert status when it comes to indonesia.

Namun buaya itu rupanya kembali mengincar Wijianto yang berada di belakang Pujianto. Hanya dalam hitungan sekejap Wijianto menghilang dari pandangan. œSaat saya sampai di tanggul tambak dan menoleh ke belakangan, saya hanya melihat topinya saja yang terapung di sungai, kata Pujianto yang sempat melihat jenazah Wijianto di ruang mayat kemarin.

Maskur menambakan, begitu mengetahui Wijianto menghilang diterkam buaya, mereka pun langsung melakukan pencarian. Bahkan, jasa pawang buaya pun digunakan mereka untuk bisa mendapatkan jasad Wijianto.

œKata pawang, Wijianto tidak dimakan buaya seperti kejadian sebelum-sebelumnya. Dia hanya membunuh, jadi jenazahnya akan ditemukan setelah terapung, ungkap Maskur mengutip keterangan sang pawang buaya.

Ternyata benar adanya. Setelah melakukan pencarian sejak Senin petang hingga Rabu pagi kemarin, akhirnya jenazah Wijianto ditemukan terapung di muara Mangkudulis besar. Atau persisnya sekitar 2 kilometer dari tempat kejadian. Kondisi jenazahnya masih utuh. Sampai Rabu (7/4) jenazah masih di ruang mayat. Majikan Wijianto, Maskur, masih berkoordinasi dengan keluarga korban untuk apakah dimakamkan di Tarakan atau dipulangkan ke daerah asalnya.(noi/fuz/jpnn)

Don't limit yourself by refusing to learn the details about indonesia. The more you know, the easier it will be to focus on what's important.

No comments:

Post a Comment