Friday, January 29, 2010

Ada Sekolah Lesehan di Kutai Kartanegara

This interesting article addresses some of the key issues regarding indonesia. A careful reading of this material could make a big difference in how you think about indonesia.
TENGGARONG- Kutai Kartanegara terkenal sebagai daerah paling kaya di Indonesia. Sayangnya, kekayaan itu tidak berbanding lurus dengan baiknya pengelolaan pendidikan di daerah itu. Bayangkan saja, di daerah penghasil tambang terbesar di Astaga.com lifestyle on the net itu ternyata masih ada sekolah yang menggelar proses belajar mengajar di atas lantai. Sekolah tersebut adalah SDN 035 Tenggarong, berlantai 2 dengan 8 kelas. Bukan karena metode yang diajarkan mengharuskan mereka duduk di lantai itu, tetapi karena sekolah tersebut tidak memiliki kursi dan meja untuk anak-anak didiknya.

Johanes Jenau, orangtua murid mengatakan kondisi siswa harus duduk melantai ini sudah beberapa minggu lalu. Johanes mengaku anaknya mengeluh sakit karena terlalu lama duduk di lantai.

"Bayangkan saja, 6 jam dia duduk di lantai menyimak pelajaran. Sementara untuk menulis, hanya menggunakan meja kecil," katanya.

If you don't have accurate details regarding indonesia, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.

Kepala SDN 035 Tenggarong, Islan Edi membenarkan ada beberapa kelas di sekolah itu yang belum dilengkapi meja dan kursi. Bahkan ada yang belum memiliki papan tulis. Akibatnya, 20 siswa harus terus duduk di lantai, sampai perangkat itu diadakan oleh Dinas Pendidikan Kukar. Sementara di kelas lain, hanya menggunakan kursi plastik dan ada pula yang belum memiliki papan tulis. œKatanya sudah dianggarkan. Namun sampai sekarang belum ada. Kami pun terus menunggu, kata Islan.

Sementara, anggota Komisi IV Sukardi resah karena di Kukar masih ada sekolah yang siswanya duduk di lantai ketika belajar. Apalagi, SDN 035 ada di Jl Biawan yang termasuk  wilayah pusat kota dan merupakan sekolah rintisan unggulan. œItu sekolah SD atau playgroup? Secepatnya kami akan panggil Dinas Pendidikan untuk menjelaskan ini, katanya.

Menanggapi ini, Kepala Disdik Kukar Hardi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan inventarisasi meubeler yang dibagikan ke sekolah-sekolah di Kukar. Dia memprediksi, yang terjadi di SDN 035 karena meubeler yang dibagi belum merata.

"Pada 2009, kami sudah membagikan ratusan meubeler ke sekolah-sekolah. Bagi yang belum dapat, pada informasi beasiswa gratis 2010 sudah dianggarkan kembali dan akan dibagikan lagi. Ini hanya masalah waktu saja. Kami harap pihak sekolah berkenan menunggu, katanya.(che/fuz/jpnn)

This article's coverage of the information is as complete as it can be today. But you should always leave open the possibility that future research could uncover new facts.

No comments:

Post a Comment