Sunday, January 31, 2010

3 Pelaku Judi Kabur Sebelum Dicambuk

This article explains a few things about indonesia, and if you're interested, then this is worth reading, because you can never tell what you don't know.
ACEH BESAR -- Empat pelaku maisir (judi) rencananya akan menerima hukuman cambuk di halaman Masjid Kota Jantho, Aceh Besar, kemarin (29/1). Mereka adalah Syahrul (40), Supriadi (27), Erijal (21) ketiganya berporfesi sebagai petani, dan Armaidi (35). Hanya saja, hanya satu tersangka yang akhirnya menjalani hukuman cambuk, yakni Syahrul. Sementara, tiga pelaku maisir lainnya berhasil kabur sebelum algojo mencambuk mereka. Hukuman cambuk ini guna mengeksekusi putusan sidang Mahkamah Syariah Jantho, Kamis (28/1) yang memvonis keempatnya mendapat hukuman cambuk masing-masing sebanyak enam kali.

Kasatpol PP dan WH Kota Jantho M.Rusli, S.Sos, kepada Rakyat Aceh mengatakan, kaburnya ketiga pelaku maisir lantaran petugas penjaga sel Kejaksaan Negeri Kota Jantho, lalai. Namun, beredar isu petugas lapangan menerima uang sogok (suap) dari tahanan, sehingga berhasil lepas dari pengawasan.

Rusli menepis keras isu suap tersebut. Ia hanya menuturkan, penyebabnya kelengahan petugas, sehingga tahanan lari saat buang air kecil. Rusli sekali lagi menekankan kaburnya ketiga tahanan hanya karena kelengahan dan bukan ada unsur lainnya. Dia berjanji, apabila ketiga tahanan yang kabur itu ditemukan, maka ketiganya akan tetap dikenai hukuman cambuk. Namun belum dipastikan, apakah nanti hukumannya di tambah atau sama seperti terhukum yang satunya.

œTahanan kami titipkan di sel Kejaksaan Negeri Kota Jantho, jadi kewenangan petugas kejaksaan lah, mengapa tahanan yang akan di hukum cambuk bisa kabur. Namun, saya menilai ini hanya kelalaian petugas saja, kata Rusli kepada Rakyat Aceh seusai menghukum cambuk Syahrul, tersangka maisir.

See how much you can learn about indonesia when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.

Rusli cerita, 15 menit sebelum Salat Jumat, salah satu petugas kejaksaan setempat menghubungi Kasatpol PP dan WH ke handphonenya dan mengatakan tiga tahanan kabur. Kemudian, lanjutnya, ia pun memerintahkan petugas lainnya untuk menyusuri di sekitar ibukota Kabupaten Aceh Besar. Namun gagal ditemukan hingga pelaksaan hukuman cambuk berlangsung.

Dugaan adanya suap menjadi pembicaraan warga. Warga yang menyaksikan hukuman cambuk itu, tak yakin tahanan bisa lepas tanpa ada apa-apanya. œMemangnya dikurung di kandang ayam, makanya mudah di jebol," demikian omongan mulut ke mulut di sekitar panggung yang digunakan untuk melakukan hukuman cambuk.

Tanda-tanda aneh sudah terjadi sejak Jumat pagi. Di mana petugas WH menginfokan kepada pers bakal ada hukuman cambuk untuk dua orang. Sementara itu, ketika tiba di lapangan, ternyata ada 4 tersangka judi yang akan di hukum. Itu cerita cerita dewasa salah satu rekan wartawan.

Pantauan Rakyat Aceh, 15 menit sebelum pelaksanaan hukuman cambuk, desas-desus kaburnya tiga tersangka merebak. Bisik-bisik pun akhirnya sampai ke telinga warga yang usai Salat Jumat di mesjid tersebut. Tak ayal lagi, warga pun menduga macam-macam terkait kaburnya tahanan dari sel. Yang mengherankan, begitu usai Syahrul di hukum cambuk, dua petugas dari Kejari Jantho langsung ikutan kabur dari halaman Mesjid Jami Kota Jantho. Masyarakat pun bertanya-tanya, ada apa dengan kedua aparat tersebut yang terburu-buru.

Usai di cambuk, Syahrul langsung dinaikkan ke atas mobil ambulan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara itu sang algojo yang mukanya ditutupi cadar, dikawal petugas WH ke dalam mobil. (ian/sam/jpnn)

Is there really any information about indonesia that is nonessential? We all see things from different angles, so something relatively insignificant to one may be crucial to another.

No comments:

Post a Comment