Monday, October 3, 2011

Kronologi Pembunuhan Manajer Cafe oleh Oknum TNI

Paragraf berikut ini merangkum karya para ahli
bejubel market place terbaik indonesia yang benar-benar akrab dengan semua aspek
bejubel market place terbaik indonesia. Heed saran mereka untuk menghindari kejutan
bejubel market place terbaik indonesia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kekerasan hingga memakan korban jiwa yang dilakukan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap warga sipil kembali terjadi. Kasus pembunuhan terhadap warga sipil bernama Pardamean Tampubolon (29) oleh anggota TNI pada 4 Juni 2011 tersebut berawal dari adu mulut antara korban dan sepuluh anggota TNI di Cafe Holand, Cibubur, Jakarta Timur.

Berikut kronologi kasus pembunuhan terhadap Pardamean.

3 Juni 2011 sekitar pukul 23.00 WIB, 11 anggota TNI berpakaian bebas mendatangi Cafe Holand. Salah satu anggota TNI kemudian memesan minuman dengan budget Rp 1,5 juta.

Setelah menghabiskan 11 botol minuman, beberapa anggota TNI tersebut kemudian turun ke arena dansa. Adu mulut bermula ketika salah satu anggota TNI ditegur oleh korban karena merokok di arena dansa. Merasa tak menerima, kemudian anggota TNI itu melakukan pemukulan terhadap korban.

4 Juni 2011 sekitar pukul 00.30 WIB, keributan di dalam cafe masih berlangsung. Kemudian korban keluar cafe untuk mengadukan bahwa dirinya sedang dianiaya kepada kakaknya yang bernama Yuli Edi Tomson, yang saat itu berada di warung sebelah cafe.

Edi lantas masuk ke dalam cafe, berupaya menahan puluhan anggota TNI tersebut keluar untuk mencari korban.Perang mulut kembali terjadi. Korban sempat mempertanyakan tindakan anggota TNI tersebut.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
bejubel market place terbaik indonesia adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
bejubel market place terbaik indonesia.

Namun, salah satu anggota TNI bernama Chandra Sakti, mengeluarkan sangkur (pisau) lalu menusukannya ke arah jantung korban. Setelah itu, anggota TNI tersebut membuang pisaunya dan menjauh dari lokasi kejadian. Korban sempat meminta tolong kepada kakaknya yang masih berada di dalam cafe.

4 Juni 2011 sekitar pukul 00.45, setelah mengetahui adiknya ditusuk, Edi bersama rekan korban bernama Ricardo, langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Melia, Cimanggis. Namun, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi.

Setelah kejadian penikaman tersebut, pelaku bernama Chandra ditangkap warga di sekitar cafe. Pelaku langsung diserahkan kepada Polsek Cimanggis berserta barang bukti pisau yang digunakan untuk menikam korban.

Dikatakan Edi, beberapa hari setelah kejadian, dirinya sempat mendatangi Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI di Cijantung untuk menanyakan kelanjutan laporan pembunuhan adiknya. Namun, menurut Edi, hingga saat ini dirinya tidak pernah mendapat informasi lebih lanjut kasus tersebut.

"Saya sempat bertemu dengan Letnan Durajak, tapi dia menyuruh saya bertemu dengan Kapten Nova di Brigif 17. Tapi, ketika saya ke sana, tidak ada tanggapan mengenai kasus ini, dan soal ganti rugi untuk keluarga korban," tutur Edi.

Sementara itu, anggota Sub Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran HAM, Komnas HAM, Jhony N Simanjuntak berjanji akan mengupayakan pengusutan kasus pembunuhan tersebut.

Ia menilai, beberapa kasus jika berkaitan penegakan hukum dari satuan militer agak sulit dihadapi dan selalu berakhir dengan kebuntuan.

"Yang jelas meskipun pelakunya militer, tapi dia tidak dalam rangka menjalankan tugas karena berpakaian bebas. Ini adalah kesalahan besar bagi TNI. Jadi kita akan terus dampingi kasus ini, begitupun juga dengan kasus-kasus kekerasan lainnya yang dilakukan oleh oknum militer," kata Johnson.

Harinya akan datang ketika Anda dapat menggunakan sesuatu yang anda baca di sini untuk mendapatkan dampak yang menguntungkan. Kemudian Anda akan senang Anda mengambil waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang
bejubel market place terbaik indonesia.

No comments:

Post a Comment